KATEGORI

NEWS UPDATE

Zona Diskon

Tekiro: Construction Wrench...

Rp. 343,000

Rp. 222,950


Tekiro: Roller Cabinet 4 Draw

Rp. 6,052,000

Rp. 3,631,200


RYU : Bench Drill RBD 13

Rp. 1,480,000

Rp. 1,036,000


Minggu, 20 Mei 2012
Yuk Belajar Busi Panas-Dingin Rekomendasi Pabrikan



Badan panas-dingin disebut meriang. Itu tanda dari penyakit. Kalau sudah gitu, dikerokin deh. Tapi, meriang di motor disarankan untuk cek penggunaan busi. Seperti Honda yang merekomendasi penggantian busi mengarah ke jenis busi dingin.

“Disesuaikan kebutuhan. Biker doyan bawa kencang mesti pakai jenis busi dingin. Itu sudah diatur,” bilang Sarwono Edhi, Technical Service Instructure di Astra Honda Training Center, Jakarta.

Lihat manual book Honda Blade. Busi Blade merek Denso yang direkomendasi pabrikan U20EPRS, sedangkan pilihan jenis lain U22EPR9S. Untuk label NGK, Blade diwajibkan pakai busi dengan kode CPR6EA-9S, sedangkan pilihan lain bisa menggunakan kode CPR7EA-95.

Dua jenis busi dari dua merek yang berbeda untuk Blade menunjukan kenaikan angka. Angka 20 dan 22 di busi Denso atau kode 6 dan 7 di NGK menunjukan tingkat panas busi. Semakin tinggi angkanya mengarah ke busi dingin.

Karena ada di buku manual, sobat sah memilih busi yang memang direkomendasi pabrik. “Ini menyangkut kebutuhan pemilik motor. Supaya pembakaran sempurna. Sah saja asal kode yang memang dianjurkan pabrikan,” kata Edhi.

Tapi, pabrikan lain beda. Seperti Yamaha hanya mencantumkan satu tipe busi di manual book Mio J. Denso U22FS-U dan NGK CR6HSA. “Naik 1 step supaya mesin optimal boleh saja. Tapi, penggantian busi yang tidak sesuai rekomandasi pabrik melanggar garansi,” urai Slamet, Instruktur senior Yamaha Engineering School, Jakarta. (motorplus-online.com)  

NEWSLETTER SUBSCRIBE